Ada periode ketika, Liga Champion Eropa tidak hanya didominasi klub bertabur bintang dan kaya raya. Masa itu klub-klub jagoan dari berbagai zona Eropa dapat bersaing ketat mempertaruhkan martabat negara dan liganya. Sebut saja pada medio 80-an, saat Steaua Bucaresti dari Rumania yang notabene merupakan negara Eropa Timur menantang kemapanan klub-klub dari Eropa Barat.
Jelas liga-liga negara kawasan tersebut kalah mentereng dibanding saudara jauhnya itu, Eropa Barat. Jangankan klub bertabur bintang, pemain bintang pun nyaris tak ada. Tidak ada nama besar seperti Michel Platini, Michael Laudrup, dan Diego Maradona di Seria A; Hugo Sanchez, Emilio Butragueno, dan Steve Archibald di La Liga; Kenny Dalgish dan Kevin Keegan di Liga Inggris; dan Karl-Heinz Rummenigge dan Lothar Matthaus di Bundesliga.
Tapi dengan gagah perkasa, layaknya seorang David melawan Goliath, Steaua berhasil menjuarai Liga Champion musim 1985/1986, tak tanggung-tanggung mereka menaklukkan Barcelona melalui adu penalti. Mereka masih menjadi penantang serius 3 tahun kemudian (1988/1989), saat berhasil mencapai final sebelum akhirnya ditaklukkan AC Milan ‘the Dream Team’ dengan skor telak 0-4.
Sumber foto: newsimg.bbc.co.uk
Setelah itu, kiprah mereka di kompetisi yang dianggap paling bergengsi di dunia bahkan Eropa ini terus menurun. Salah satu penyebabnya, dilansir bbc.co.uk (05/08/2009) kekacauan negara akibat 'Revolusi 89' yang menumbangkan rezim Komunis sehingga menyebabkan kebangkrutan klub. Hingga kini, Steaua Bucaresti nyaris tak pernah terdengar lagi di kompetisi Eropa.
Selain Steaua Bucaresti ada beberapa klub lain yang bernasib sama bahkan lebih parah. Semua terjerembab, mengalami kemunduran, berada di papan bawah, dan ada juga yang berada di kasta kedua liga. Padahal pada masa kejayaannya, klub-klub ini begitu disegani di Liga Champion Eropa. Klub mana sajakah itu? Berikut ini daftarnya.
ADS HERE !!!