Image: uncova.com
Rabu malam lalu merupakan hari yang paling menakjubkan untuk Juventus dimana mereka telah mengambil sebuah langkah yang benar. Mengalahkan si kuda hitam As Monaco berkat dua gol Gonzalo Higuain di Stade Louis II Prancis. Dalam usahanya untuk meraih kembali gelar Liga Champions pertama sejak musim 1995/1996.
Para pemain Si Nyonya Tua berusaha tetap menjaga fokus dan mengendalikan sepanjang jalannya pertandingan, menggagalkan gelombang-gelombang serangan Monaco sebelum lahirnya gol Higuain di laga yang belum genap berjalan setengah jam. Di babak kedua El Pipita kembali menunjukkan tajinya di depan gawang dengan sumbangsih gol keduanya di malam itu dan pertandingan kelimanya di Liga Champions sejauh ini.
Dani Alves bermain apik nan mengesankan berkat sumbangan dua assist nya kepada striker internasional Argentina itu, yang tentunya membuat Barcelona seakan menyesal harus melepasnya.
Juventus tidak pernah kalah dalam laga dua leg melawan tim dari Prancis di kejuaraan Eropa dan telah berhadapan dengan Monaco dua kali pada 1997/98 dan 2014/15. Mereka memainkan leg kedua di Juventus Stadium, di rumahnya sendiri, dan menjadi favorit semua orang untuk melangkah ke final Liga Champions musim ini.
Dilansir Sportskeeda 06-05-2017 ada 5 alasan mengapa Juventus akan merengkuh gelar yang sudah hampir 21 tahun tak pernah kembali ke pelukan mereka.
5. Fokus, Motivasi dan hukum rata-rata
Image: gettyimages.co.uk
Juventus berada di puncak klasemen Serie A dengan mengumpulkan 84 poin dari 34 pertandingan. Dengan hanya tersisa empat pertandingan, Bianconeri memiliki keunggulan sembilan poin yang nyaris tak bisa digusur tim urutan kedua, AS Roma. Mereka juga akan menghadapi Lazio di final Coppa Italia tapi tidak sampai awal bulan Juni, membuat tim besutan Massimiliano Allegri bisa fokus sepenuhnya ke kompetisi Eropa. Di sisi lain, Real Madrid dan AS Monaco masing-masing memiliki Barcelona dan PSG di bawah kaki mereka, dalam usaha mengejar gelar domestik.
Dengan gelar liga keenam berturut-turut hampir di kantong dan piala domestik lainnya yang akan dimainkan, Juve akan memiliki pandangan yang bagus mengenai trofi Liga Champions untuk membuatnya menjadi sebuah treble yang spesial.
Jika itu tidak cukup motivasi, ada juga alasan tambahan untuk mempersembahkan gelar pada kapten legendaris mereka Gigi Buffon. Dalam karir yang mencakup 17 tahun bersama Juve di mana dia telah menjadi bagian dari masa-masa baik dan masa sulit, kiper ikonik telah memenangkan hampir semua gelar kecuali trofi mahkota Eropa. Akankah ini menjadi akhir dari tahunnya? Hanya waktu yang akan memberitahu.
Setelah mengalahkan Atletico Madrid 3-0 di Santiago Bernabeu, sang juara bertahan Real Madrid akan memiliki banyak segudang alasan untuk memastikan tempat di final dua tahun berturut-turut. Namun tidak ada tim yang memenangkan gelar Champions League secara back-to-back, memberi perlawanan terhadap lawannya sedikit pun.
Dengan keunggulan dua gol yang didapat dari pertandingan pertama melawan AS Monaco, ini bisa menjadi final Liga Champions kedua di Turin dalam tiga musim, sebuah rekor yang sangat konsisten. Juve telah kehilangan enam final UCL dalam 50 tahun terakhir dibanding Madrid, tapi ini bukan alasan untuk waspada; Hukum rata-rata memiliki cara untuk mengejar di saat yang paling tidak diharapkan.
ADS HERE !!!