4. Keseimbangan skuad
Image: dailymail.co.uk
Di bawah Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini, tim Turin ini memiliki kemitraan defensif tengah kelas dunia yang didukung oleh kehadiran Buffon di gawang dan diapit oleh Dani Alves dan Alex Sandro. Andrea Barzagli dan Juan Cuadrado juga memainkan peran penting setiap saat dipanggil selama bermain bersama Juve musim ini, memberikan manajer mereka fleksibilitas untuk men-tweak formasi seperti yang diinginkan dengan lawan yang berbeda.
Para pemain Bianconeri memimpin pusat lapangan dengan gelandang seperti Miralem Pjanic dan Sami Khedira, pemain depan defensif di dalam diri Mario Mandukic, dan sayap dengan bantuan full-backs mereka. Paulo Dybala dan Gonzalo Higuain, sementara itu, membentuk ujung tombak yang mengancam dalam setiap serangan, memanfaatkan setiap peluang mereka untuk mencetak gol.
Sementara Atletico Madrid memiliki pertahanan yang bagus, serangan mereka tidak sepadan dengan tim yang masih tersisa dalam kompetisi ini (ya, meski sombong kehadiran Antoine Griezmann). Mereka hanya mencetak 13 gol, paling sedikit dari empat semi finalis lain.
Kredit untuk Juve, AS Monaco sempat tertahan di kandang sendiri untuk pertama kalinya di Liga Champions musim ini tepatnya di leg pertama semifinal. Klub Prancis yang produktif telah menghancurkan pertahanan klub-klub lain di Ligue 1 dan juga pada tahap awal kompetisi namun melawan Juve, usaha mereka sia-sia.
Namun, catatan defensif mereka kurang bagus yang hanya mencatat satu clean sheet pada laga kontra CSKA Moscow di babak penyisihan grup. Ini hanya ditegaskan kembali oleh fakta bahwa mereka menjadi tim dengan kebobolan terbanyak dibanding keempat tim.
Los Blancos memiliki lini depan yang tidak diragukan lagi tapi ada beberapa celah dalam pertahanan mereka untuk dieksploitasi. Casemiro telah menjadi batu karang, melindungi backline timnya dengan baik. Namun, hal itu terjadi dengan mengorbankan set piece penting dimana Juve punya potensi untuk memanfaatkannya sebaik mungkin.
Real Madrid telah kebobolan 15 gol di UCL, yang kedua setelah Monaco dengan 18 gol. Dibandingkan dengan dua gol Juventus dan delapan gol Atletico, yang terdengar terlalu tinggi dibanding dua semifinalis lain.
Mengingat pemain, kualitas dan kedalaman skuad keempat tim, klub Italia itu pasti jadi yang terkuat di semua bidang lapangan, mungkin atau tidak mungkin bukan manusia, tapi pasti bermain bersama sebagai unit yang terlatih dengan baik.
ADS HERE !!!